Pendekatan dalam mempelajari perilaku
konsumen:
1.
Pendekatan
nilai guna (utility) cardinal
Kepuasan
konsumen dari mengkonsumen barang dapat dinyatakan secara ku yangantitatif,
sehingga konsumen berusaha memaksimumkan kepuasannya.
2.
Pendekatan
nilai guna (utility) ordinal
Kepuasan
konsumen dari mengkonsumen barang tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif,
sehingga perilaku konsumen dalam memilih barang yang akan memaksimumkan kepusan
ditunjukkan dalam kurva kepuasan sama (Indifferent Curve).
Teori Nilai Guna (Utility)
Nilai guna (Utility) adalah kepuasan
yang diperoleh dari mengkonsumsi suatu barang.
Nilai Guna Total (Total Utility/TU)
adalah total kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi suatu barang. Nilai Guna
Tambahan (Marginal Utility/MU) adalah tambahan kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsi tambahan satu unit produk/barang.
Qx
|
Tux
|
Mux
|
0
|
0
|
|
1
|
10
|
10
|
2
|
18
|
8
|
3
|
24
|
6
|
4
|
28
|
4
|
5
|
30
|
2
|
6
|
30
|
0
|
7
|
28
|
-2
|
8
|
24
|
-4
|
9
|
18
|
-6
|
Gambar
.................................
Maksimisasi Nilai Guna
Setiap orang berusaha untuk memaksimalkan
kepuasan dari konsumsi barang. Untuk konsumsi satu jenis barang, maka kepuasan
maksimum dapat dicapai pada saat nilai guna total (TU) mencapai maksimum.
Jika konsumen mengkonsumsi lebih dari
satu barang, maka penentuan kepuasan maksimum dapat dicapai:
·
Jika
ada 2 barang dan harganya sama, maka kepuasan maksimum MUx=MUy
·
Jika
ada 2 barang dengan harga yang berbeda, maka tambahan kepuasan (MU) yang lebih
besar diperoleh dari barang dengan harga yang lebih rendah dengan MUx=MUy
Dengan harga barang yang
berbeda, maka syarat untuk memperoleh nilai guna maksimum (TU) adalah setiap
rupiah yang dikeluarkan untuk 1 unit tambahan berbagai jenis barang akan
memberikan MU yang sam atau =
Contoh.
Px = Rp 5.000/unit,dengan
nilai guna marginal (MUx) = 5, Py = Rp 50.000/unit dengan nilai guna marginal
(MUy)= 50, dan anggaran Rp 50.000
·
Jika
dibelikan barang x, maka diperoleh 10 unit dengan MUx=50
·
Jika
dibelikan barang y, maka diperoleh 1 unit dengan MUy=50
= è =
Faktor yang dapat merubah
permintaan suatu barang:
1. Faktor
substitusi/penggantian (substitution effect)
Jika P naik, maka MU per rupiah menjadi turun dan
sebaliknya dan barang lain tidak berubah, maka konsumen akan menambah konsumsi
barang dengan P tetap dan mengurangi barang dengan P naik. Dengan demikian
demand barang dengan P naik menjadi turun dan meningkatkan demand barang dengan
P tetap.
2. Faktor pendapatan (Income
effect)
Dengan
pendapatan tetap dan P naik (turun), maka daya beli pendapatan menurun
(meningkat), sehingga konsumen mengurangi (menambah) konsumsi barang dengan P
naik (turun).
Surplus Konsumen
urplus konsumen adalah kelebihan
kepuasan yang dinikmati oleh konsumen atau selisih antara kepuasan yang diperoleh
oleh konsumen dari mengkonsumsi barang dengan pembayaran yang dilakukan untuk
mengkonsumsi barang tersebut.
Gambar
.................................
Jika Si A menganggap harga barang S Rp
50.000 dan sampai di took berharga Rp 40.000, maka surplus konsumen Rp 10.000
Jumlah Konsumsi Mangga
Per Minggu
|
Harga dibayar Konsumen
(Rp)
|
Surplus Konsumen jika P
Mangga
(Rp 700/buah)
|
Akumulasi Nilai Surplus
|
1
|
1.700
|
1.000
|
1.000
|
2
|
1.500
|
800
|
1.800
|
3
|
1.300
|
600
|
2.400
|
4
|
1.100
|
400
|
2.800
|
5
|
900
|
200
|
3.000
|
6
|
700
|
0
|
3.000
|
7
|
500*)
|
|
|
8
|
300*)
|
|
|
*) mangga ke 7 dan 8 tidak dibeli
karena P pasar > P yang dibayar konsumen
Kurva
....................
Analisis Kepuasan Sama
Indifference Curve (Kurva kepuasan
sama) adalah kurva yang memberikan berbagai kombinasi yang memberikan kepuasan
yang sama.
Utiliti 100
|
Utiliti 118
|
||
Produk (Y)
|
Jasa (X)
|
Produk (Y)
|
Jasa (X)
|
2
|
10
|
4
|
10
|
4
|
6
|
5
|
8
|
5
|
5
|
7
|
6
|
9
|
3
|
10
|
5
|
|
MRS untuk IC1. Jika Y, 2è4, maka X, 10è6
Budget
Line (Garis Anggaran)
Total anggaran =
Pengeluaran untuk produk Y + Pengeluaran untuk Jasa X
= Py Qy + Px Qx
Berikut ini disajikan
contoh.
Py =Rp 250 per unit dan Px
= Rp 100 per unit dengan anggaran Rp 1.000, Rp 1.500, dan Rp 2.000
Qy = = 4 unit dan Qy = = 10 unit
Garis anggaran yang relevan = B = 250 Y + 100 X
Anggaran Rp 1.000
|
Anggaran Rp 1.500
|
Anggaran Rp 2.000
|
|||
Produk
|
Jasa
|
Produk
|
Jasa
|
Produk
|
Jasa
|
4
|
0
|
6
|
0
|
8
|
0
|
0
|
10
|
0
|
15
|
0
|
20
|
|
|
Anggaran Rp 1.000 tidak
cukup untuk keranjang belanja yang terletak pada U1=100 atau U2 =118
Pengeluaran minimum sebesar
Rp 1.500 diperlukan untuk mencapai tingkat utiliti U1 = 100 dan pengeluaran
minimum diperlukan untuk mencapai tingkat utiliti U2 = 118.
Jika Py turun dari Rp 250
menjadi Rp 150 dan menjadi Rp 75 dan Px tidak berubah. Anggaran Rp 1.500.
Anggaran Rp 1.500
|
|||||
Produk
Rp 250
|
Jasa
Rp 100
|
Produk
Rp 150
|
Jasa
Rp 100
|
Produk
Rp 75
|
Jasa
Rp 100
|
4
|
0
|
12
|
0
|
24
|
0
|
0
|
15
|
0
|
15
|
0
|
15
|
|
|
Jadi maksimum produk yang dapat diperoleh dengan harga produk Rp 250 per
unit adalah 6 unit, dengan harga Rp 150 per unit adalah 12 unit, dan dengan
harga Rp 75 per unit adalah 24 unit.
Pada saat harga produk
berubah, konsumen terpengaruh dalam dua hal:
a). Pengaruh pendapatan (Income Effect)
yakni peningkatan (penurunan) seluruh konsumsi
yang dilakukan sebagai akibat dari penurunan (kenaikan) harga.
b). Pengaruh substitusi (Substitution
Effect) yakni perubahan konsumsi secara relatif yang terjadi pada saat konsumen
mengganti produk yang lebih mahal dengan produk yang berharga lebih murah.
Jika diketahui PY = Rp 250 per unit dan PX = Rp 100
per unit dengan U1 = 100 merupakan tingkat
kepuasan yang tertinggi yang dapat dicapai dengan anggaran sebesar Rp 1.500.
Hal ini menjadikan konsumsi jasa sebanyak 10 unit dan produk sebanyak 2 unit.
Perubahan harga dan pendapatan
terhadap kepuasan konsumen.
a.
Perubahan pendapatan
barang b.
Perubahan harga konsumsi
SOAL.
1.
Konsumen
menghadapi barang X dan Y dengan harga Px dan Py adalah $ 10.000 per unit.
Anggaran konsumen $ 80.000
Q
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
MUx
|
11
|
10
|
9
|
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
MUy
|
19
|
17
|
15
|
13
|
12
|
10
|
8
|
6
|
a.
Tunjukkan
konsumen harus memberlanjakan pendapatan untuk memaksimalkan TU!
b.
Berapa
TU dalam kondisi ekuilibrium
c.
Nyatakan
dalam persamaan matematis kondisi ekuilibrium tersebut.
JAWAB
a.
= è
=
b.
|
|||||||
X
|
11
|
10
|
21
|
||||
Y
|
19
|
17
|
15
|
13
|
12
|
10
|
86
|
|
107
|
c.
80.000
= 10.000 (2) + 10.000 (6)
2.
Konsumen
menghadapi barang X dan Y dengan harga Px = $ 4.000 dan
Py= $ 2.000 per unit. Anggaran konsumen $ 80.000
Q
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
MUx
|
20
|
18
|
16
|
14
|
10
|
8
|
6
|
4
|
MUy
|
28
|
24
|
20
|
16
|
12
|
8
|
4
|
0
|
a.
Tunjukkan
konsumen harus memberlanjakan pendapatan untuk memaksimalkan TU!
b.
Berapa
TU dalam kondisi ekuilibrium
c.
Nyatakan
dalam persamaan matematis kondisi ekuilibrium tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar