Apakah ada kurva penawaran yang tidak tunduk dengan Hukum Penawaran ?
Ada,
Hukum Penawaran berbunyi : Jika harga naik, maka jumlah barang yang ditawarkan meningkat, dan sebaliknya, dengan asumsi : jumlah input tetap, harga-harga input tetap, teknologi yang digunakan tetap.
Yang dimaksud dengan bentuk kurva penawaran yang tidak tunduk dengan Hukum Penawaran ialah bentuk kurva penawaran yang menyimpang dari keadaan yang normal. Kurva penawaran yang normal adalah arahnya naik dari kiri bawah ke kanan atas, lihat gambar di bawah :
Dalam hal ini tidak selalu akan terjadi kurva penawaran yang normal, melainkan bahwa pada suatu saat akan terjadi hal yang tidak seperti biasanya atau terjadi hal-hal yang menyimpang atau disebut pula kekecualian dari kurva penawaran seperti contoh sebagai berikut :
1. Kurva penawaran yang horizontal,
2. Kurva penawaran yang vertikal,
3. Kurva penawaran yang membelok.
1. Kurva penawaran yang horizontal
Kurva ini menunjukkan bahwa jika harga naik sedikit saja, maka jumlah barang yang ditawarkan akan segera bertambah banyak sehingga harga cepat kembali turun. Bentuk kurva penawaran ini bersifat elastis sempurna.
2. Kurva Penawaran Yang Vertikal
Kurva ini menunjukkan bahwa berapapun harga yang terjadi di pasar, maka jumlah barang yang ditawarkan akan tetap, misalnya sebanyak 0Q. Contoh produksi padi dihasilkan selama empat bulan, maka meskipun harga naik terus produsen tidak dapat menambah jumlah padi yang harus dijual, sebaliknya jika harga turun, maka dalam waktu empat bulan itu tidak dapat mengurangi produksinya dan jumlahnya sudah tertentu. Kurva Penawaran (Supply) yang vertikal merupakan kurva penawaran in elastis sempurna.
Ada,
Hukum Penawaran berbunyi : Jika harga naik, maka jumlah barang yang ditawarkan meningkat, dan sebaliknya, dengan asumsi : jumlah input tetap, harga-harga input tetap, teknologi yang digunakan tetap.
Yang dimaksud dengan bentuk kurva penawaran yang tidak tunduk dengan Hukum Penawaran ialah bentuk kurva penawaran yang menyimpang dari keadaan yang normal. Kurva penawaran yang normal adalah arahnya naik dari kiri bawah ke kanan atas, lihat gambar di bawah :
Dalam hal ini tidak selalu akan terjadi kurva penawaran yang normal, melainkan bahwa pada suatu saat akan terjadi hal yang tidak seperti biasanya atau terjadi hal-hal yang menyimpang atau disebut pula kekecualian dari kurva penawaran seperti contoh sebagai berikut :
1. Kurva penawaran yang horizontal,
2. Kurva penawaran yang vertikal,
3. Kurva penawaran yang membelok.
1. Kurva penawaran yang horizontal
Kurva ini menunjukkan bahwa jika harga naik sedikit saja, maka jumlah barang yang ditawarkan akan segera bertambah banyak sehingga harga cepat kembali turun. Bentuk kurva penawaran ini bersifat elastis sempurna.
2. Kurva Penawaran Yang Vertikal
Kurva ini menunjukkan bahwa berapapun harga yang terjadi di pasar, maka jumlah barang yang ditawarkan akan tetap, misalnya sebanyak 0Q. Contoh produksi padi dihasilkan selama empat bulan, maka meskipun harga naik terus produsen tidak dapat menambah jumlah padi yang harus dijual, sebaliknya jika harga turun, maka dalam waktu empat bulan itu tidak dapat mengurangi produksinya dan jumlahnya sudah tertentu. Kurva Penawaran (Supply) yang vertikal merupakan kurva penawaran in elastis sempurna.
Berapapun
kenaikan harga, produsen hanya bersedia menjual produk sebanyak 0Q,
karena dalam jangka pendek produsen belum mampu menambah persediaan
produknya untuk dijual.
3. Kurva Penawaran Yang membelok
Kurva ini berbentuk lengkung membelok yang disebut “Back ward bending”. Contoh penawaran tenaga kerja. Kurva ini menunjukkan jumlah jam kerja yang selalu naik juga, tetapi pada suatu saat akan menjadi keadaan yang sebaliknya yaitu dengan naiknya upah akan mengikuti turunnya jumlah jam kerja. Hal ini dapat diilustrasikan seperti contoh berikut:
Kurva ini berbentuk lengkung membelok yang disebut “Back ward bending”. Contoh penawaran tenaga kerja. Kurva ini menunjukkan jumlah jam kerja yang selalu naik juga, tetapi pada suatu saat akan menjadi keadaan yang sebaliknya yaitu dengan naiknya upah akan mengikuti turunnya jumlah jam kerja. Hal ini dapat diilustrasikan seperti contoh berikut:
Dosen Pengajar Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro
ttd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar