Hukum Permintaan menyatakan bahwa Cateris Paribus perubahan jumlah barang yang diminta berlawanan dengan perubahan harga, tetapi belumlah diketahui seberapa jauh perubahan quantity tersebut.
Persoalan ini menyangkut apa yang dinamakan derajat kepekaan
(elastisitas). Suatu penurunan harga yang sama akan membawa pengaruh
yang berbeda terhadap berbagai jenis barang yang tergantung besarnya elaticity coeficient permintaan masing-masing barang.
Konsep-Konsep Elastisitas Permintaan
1. Price Elasticity of Demand
2. Cross Elasticity of Demand
Untuk barang substitusi elastisitasnya positif, artinya kalau harga barang turun maka quantity of demand
dari barang substitusi ini juga turun (begitu juga sebaliknya). Untuk
barang komplementer elastisitasnya negatif artinya kalau harga turun
maka quantity of demanded dari barang komplementer akan
meningkat. Untuk barang substitusi misalnya karet alam dan karet
sintetis, untuk barang komplementer misalnya tinta dan pen.
3. Income Elasticity of Demand
Inferior goods mempunyai income elasticity yang negatif, sedang normal & superior goods positif, di mana untuk normal goods koefisiennya terletak antara nol dan satu (barang-barang pokok) dan superior goods (lux) lebih besar dari satu.
1. Elastisitas Pada Satu Titik
Pada gambar di bawah berdasarkan demand curve DD terlihat dengan penurunan harga dari OR ke OS, maka quantity of demanded berubah (meningkat) dari OA ke OC.
Dalam segitiga OMN maka :
Dengan
demikian dalam demand curve yang berupa garis lurus untuk elastisitas
pada titik tertentu dapat ditentukan sebagai berikut :
1. Bila terletak ditengah garis, dengan kata lain MT/TN = 1 disebut Unitary Elasticity.
2. Bila terletak antara N dan T > 1, disebut Elastic.
3. Bila terletak antara titik T dan M < 1, disebut Inelastic.
(Untuk demand curve yang bukan garis lurus harus dibuatkan lebih dahulu garis lurus yang menyinggung demand curve pada titik yang ingin diukur).
Rumus point elasticity (pada satu titik) sebenarnya hanya baik untuk mengukur perubahan yang sangat kecil. Untuk perubahan yang besar digunakan Arc Elasticity.
2. Elastisitas Pada Dua Titik
Untuk
menghitung elastisitas dari titik A ke B dengan rumus pertama (lihat
Tabel di Bawah), terdapat kesulitan yaitu untuk % perubahan harga,
apakah 1/5 atau 1/4 Karena itu kita gunakan Elastisitas dua titik (Arc Elasticity) dengan rumus :
Di mana :
Q0 = quantity of demanded mula-mula
Q1 = quantity of demanded yang baru
P0 = price asal,
P1 = price yang baru.
( tanda negatif menandakan hubungan yang negatif antara Qd dan price, kalau P↓ →
Qd ↑, kalau P ↑ → Qd ↓ )
3. Elastisitas Seluruh Curve
Alfred Marshall mengemukakan beberapa konsep bentuk grafik elastisitas sebagai berikut :
1. Perfect Elastic (elastisitas sempurna), artinya pada batas harga tertentu jumlah yang diminta tidak terbatas. ( E = ~ )
2. Elastic, artinya perubahan relatif dari Qd lebih besar daripada perubahan relatif dari harga. ( ~ > E > 1 ).
3. Unitary Elastic, artinya perubahan relatif daripada Qd sebanding dengan perubahan relatif dari harga. ( E = 1 ).
4. Inelastic, artinya perubahan realatif dari Qd lebih kecil daripada perubahan relatif dari harga. ( 0 < E < 1 ).
5. Perfect Inelastic
(inelastis sempurna), artinya perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah
yang diminta atau pada jumlah barang tertentu harga tidak terbatas.
( E = 0 ).
Sering kita ketahui demand curve suatu barang lebih elastis dari barang lainnya, misalnya barang lux
terhadap barang pokok. Perbandingan semacam ini hanya ingin menyatakan
bahwa suatu penuruanan harga yang sama (dalam artian persentase) akan
mengakibatkan perubahan quantity of demanded akan barang lux lebih besar daripada barang pokok. Mengenai elastisitas seluruh curve terdapat dua batasan yaitu : Perrfect Elastic dan Perfect Inelastic.
Adapun cara lain untuk mengetahui price elasticity of demand, pengusaha berpedoman pada perkembangan Total Revenue (TR) atau total penghasilan dan Marginal Revenue (MR).
Total Revenue adalah jumlah barang yang diminta dikali dengan harganya ( TR = P x Q ). Sedang Marginal Revenue
adalah perbandingan antara perubahan TR dengan perubahan barang yang
terjual ( Q ). Tabel di bawah menunjukkan perkembangan TR dan MR seorang
pengusaha.
Terlihat bahwa kalau :
Bagi kita untuk melihat perkembangan TR secara grafis-pun dapat dilakukan sebagai berikut :
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Adapun faktor-faktor yang berpengaruh atau yang menentukan Price Elasticity of Demand antara lain sebagai berikut :
1. Adanya barang substitusi, semakin banyak dan semakin baik substitute goods yang tersedia, semakin besar elastisitas harga untuk suatu barang. (Bandingkan antara kopi dan teh).
2. Penggunaan barang, semakin banyak penggunaan suatu barang, semakin besar price elasticitynya. Misalnya aluminium lebih besar price elasticitynya daripada mentega.
3. Jumlah pengeluaran, semakin besar bagian income untuk pembelian suatu barang, semakin besar price elasticitynya. Misalnya mobil.
4.
Waktu penyesuaian, Turunnya harga mungkin diketahui konsumen setelah
waktu yang lama, sehingga perubahan jumlah barang yang diminta memakan
waktu. Semakin lama waktu penyesuaian, semakin besar price elasticitynya.
5. Tingkat harga, Harga yang mengarah ke ujung atas pada Demand curve, elastisitasnya lebih besar daripada harga yang mendekati ujung bawah Demand curve.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar